PEJUANG PI DI JOGYAKARTA
PEJUANG PI DI JOGYAKARTA
Selamat Pagi Indonesia 🇮🇩
Salam Kebangsaan
Menelusuri jejak tokoh pejuang PI atau Polisi Istimewa yang turut serta berjuang mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Baru Jogyakarta.
1. Keibuho I Dewa Nyoman Oka adalah Prajurit Pasukan Polisi Istimewa turut serta berjuang dalam pertempuran di Kota Baru Jogyakarta tanggal 7 Oktober 1945. I Dewa Nyoman Oka Tewas dalam pertempuran tersebut dan arwahnya di makamkan di Taman Makan Pahlawan Kusuma Bangsa Jogyakarta pada tanggal 7 Oktober 1945 bersama 105 Pahlawan lainnya, letaknya di utara Makam Jenderal Besar Soedirman. Selain itu namanya juga diabadikan menjadi nama Jalan I Dewa Nyoman Oka sepanjang 1.000 meter di kawasan elit Kota Baru Jogyakarta. Selain itu pada tahun 1992 namanya diabadikan sebagai nama Kesatrian Kompi 5155 Brimob Satbrimob Polda Jateng sekarang menjdi Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda DIY.
2. Jungsa Soepadi adalah Prajurit Pasukan Polisi Istimewa juga ikut berjuang dalam pertempuran di Kota Baru Jogyakarta pada tanggal 7 Oktober 1945. Arwahnya dimakamkan di Dusun Plalangan Desa Pendowohardjo Kabupaten Sleman atas permintaan Keluarganya. Nama Supadi juga diabadikan menjadi nama salah satu ruas jalan sepanjang 800 meter, Jalan Supadi berada kawasan elit di Kota Baru Jogyakarta.
3. Keibohu I Dewa Nyoman Oka dan Jongsu Soepadi namanya diabadikan bersama Pahlawan lainnya juga Masyarakat setempat di Monumen Brimob Desa Arogomulyo Kabupaten Bantul. Monumen tersebut diresmikan pada tanggal 14 Novambar 1970 oleh Kapolri ke 5 Jenderal Polisi Heogeng Imam Santoso.
Pagi itu, Selasa tanggal 6 Desember 2022, pukul 09.07 wib, tepat saya berkunjung ke rumah seorang Prajurit Brimob sejati pada masanya, Ajun Komisari Polisi Purnawirawan Royom, ayah dari 5 anak. Anak sulungnya Komjen Polisi Aridono, Wakapolri pada masanya 17 Agustus 2018 hingga 7 Januari 2020 yang kemudian mengakhiri jabatannya sebagai Pejabat Kapolri selama satu bulan, sejak 22 Oktober hingga 1 November 2019. Pada masa berikutnya kemudian Aridono menyerahkan jabatan Kapolri kepada Jenderal Polisi Idham Azis.
Royom adalah Prajurit Brimob tangguh. Bagaimana tidak, selama 35 tahun masa dinasnya yang diawali pada tahun 1954 hingga pensiun pada tahun 1989 tidak pernah tugas di Polisi tugas umum. Royom tugas pertama di Kesatuan Brimob Kompi Laba atau Lapis Baja di Kedunghalang Bogor. Royom pernah menjadi Prajurit Batalyon Brimob Para yang dipimpin Peter Sambo yang kala itu bermarkas di Kesatrian Brimob Sukasari Bogor.
Kesan saya saat jumpa dengan Royom untuk yang kesekian kalinya pagi itu, masih nampak gagah, tidak ada rasa lelah meski usianya sudah menginjak 88 tahun. Ia tetap bersikap tegap, menyapa dengan senyum dan jabat tangan hangat dan erat, bicaranya masih tegas jelas dan runut. Kami pernah jumpa 30 tahun yang lalu di tempat yang sama, ketika saya menjabat sebagai Komandan Kompi 5155 Brimob Pemantapan Satuan Brimob Polda Jateng tahun 1991 hingga 1994. Ajun Komisaris Polisi Royom juga pernah menjabat di Kesatuan yang sama dengan saya lebih dulu pada tahun 1985 hingga 1987 sebagai Komandan Kompi 5155 Brimob pemantapan.
Pagi itu saya dapat banyak cerita tentang Aridono. Ternyata menurut Royom saat masih duduk di bangku sekolah SMA di Kota Bogor, Ari panggilan Royom kepada Aridono berucap tidak mau jadi ABRI. Akan tetapi belakangan setelah lulus SMA rupanya diam diam Ari mendaftar menjadi calon taruna AKABRI tanpa sepengetahuan Royom dan keluarga lainnya. Barulah ketahuan setelah itu, karena ada surat yang disodorkan Ari kepda Royom yang harus ditanda tangani oleh Royom sebelum Ari berangkat ke Magelang. Dari delapan pemuda Sukasari kala itu, hanya Ari yang dinyatakan memenuhi syarat lulus dan terus berlanjut mengikuti pendidikan AKABRI Bagian Kepolisian di Semarang selama 4 tahun dan lulus tahun 1985. Sebetulnya masih banyak cerita seru tentang Aridono, karena saya dapat ceritera langsung dari Royom, sang ayah yang sangat bangga kepada Aridono, yang juga punya hobi automotive. Tapi saya tidak akan ceritakan di sini.
Cerita ini sebenarnya hanya awal dari pertemuan pagi itu. Lebih dari itu ada rasa tanggung jawab bersama sebagai alumni Komandan Kompi 5155, mempunyai niat yang sama untuk mengungkap bersama-sama tentang kepahlawanan PI atau Polisi Istimewa di Jogyakarta (Polisi Istimewa saat ini disebut Korps Brimob Polri).
Pada tahun 1992 bertempat di Kompi Brimob 5155 Gondowulung dilaksanakan sarasehan dengan tema Kepahlawanan I Dewa Nyoman Oka, yang dihadiri perwakilan anggota Kompi 5155, yaitu AKP Royom dan hadir juga AKBP Olot sebagai sesepuh Brimob dan sesepuh lainnya. Komandan Kompi 5155 dalam sarasehan menyimpulkan dan memutuskan bahwa I Dewa Nyoman Oka dijadikan nama Kesatrian Kompi 5155 Pemantapan Satbrimob Polda Jateng sekarang menjadi Kesatrian I Dewa Nyoman Oka Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda DIY.
Selain I Dewa Nyoman Oka ada pula nama Supadi. Keduanya merupakan tokoh Prajurit pejuang Polisi Istimewa yang turut bersama berjuang mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Baru Jogyakarta. Royom saat wawancara mengamini dan mengiakan, bahwa kedua tokoh PI tersebut pernah berjuang di Jogyakarta. Menurut Royom juga kedua tokoh PI tersebut namanya diabadikan sebagai nama jalan di tempat terhormat di kawasan elit Kota Baru Jogyakarta.
Tentang tokoh Pejuang Prajurit Polisi Istimewa, Jungsa Supadi adalah salah satu pahlawan dalam pertempuran Kotabaru Jogyakarta. Supadi yang berasal dari kesatuan Polisi Istimewa ini, dimakamkan di di Dusun Plalangan, Pandowoharjo, Sleman. Supadi gugur 7 Oktober 1945 dalam perebutan gudang senjata di Kotabaru Yogyakarta melawan Jepang. Atas permintaan keluarga, Supadi tidak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP), melainkan di tanah kelahirannya di Sleman. Atas Perjuangannya sebagai Prajurit PI Supadi, namanya kini diabadikan sebagai nama Jalan Supadi di kawasan Kota Baru Jogyakarta. ( referensi Radar Jogyakarta 11 Februari 2021 )
Tentang tokoh Pejuang Prajurit Polisi Istimewa, Keibuho I Dewa Nyoman Oka bersama pasukan yang dipimpin Letnan Kolonel Soeharto dan dibantu pemuda setempat berhasil melumpuhkan puluhan tentara Jepang.
Beberapa tentara Jepang yang masih selamat memilih mundur. Gudang senjata yang ada di Kotabaru pun berhasil direbut.
Namun demikian, tiada perjuangan tanpa pengorbanan. Dalam pertempuran yang belakangan dikenal sebagai Serbuan Kotabaru itu, 21 pahlawan gugur, termasuk salah satunya, Polisi I Dewa Nyoman Oka, yang merupakan kakek dari Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.
Menurut Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan kakeknya itu meninggal dalam usia yang masih hijau, sekitar 30-an tahun.
Nama I Dewa Nyoman Oka kini diabadikan dalam sebuah ruas jalan di Kotabaru. ( referensi Kagama co Juli 2022 )
Terima Kasih kepada Masyarakat Jogyakarta yang telah memberi penghargaan kepada kedua tokoh Pahlawan Prajurit Polisi Istimewa.
Terima Kasih kepada AKP Royom yang telah banyak memberi informasi.
Tokoh Kepahlawanan Supadi dapat dijadikan nama Kesatrian Batalyon B Satbrimob Polda DIY
Terima Kasih All Riders GaSaXIndonesia, MBI Bogor dan MBI Bandung
Sampai jumpa pada HUT PKBB pada 21 Agustus 2023 di Jogyakarta
Jogyakarta Selasa 6 Desember 2022.
1. Monumen Perjuangan Brimob lokasi di Desa Argomulyo Sedayu Bantul DIY