JENDERAL POLISI BIMANTORO
JENDERAL BIMANTORO
Siapa yang tidak Kenal dengan Jenderal Polisi Bimantoro, alumi AKABRI KEPOLISIAN angkatan pertama tahun 1970. Beliau adalah Kapolri ke 16 tahun 2000 – 2001. Saat yang bersamaan Alhamdulillah saya bertugas sebagai Kapolres Bangkalis Polda Riau, yang belakangan dipecah menjadi 5 Polres. Sejak tahun 2003 Polda Riau dibagi menjadi dua yakni, Polda Riau dan Polda Kepulauan Riau, begitu juga dengan Polres Bengkalis yang sejak tahun 2003 dipecah menjadi 5 Polres yaitu Polresta Dumai, Polres Bengkalis, Polres Siak Sri Indrapura, Polres Rokan Hilir dan Polres Meranti. Pertemuan pagi itu, Rabu tanggal 31 Agustus 2022 pukul 09.17 – 10.27, di gedung Plasa Merien lantai 10 Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Selatan adalah pertemuan yang ke empat saya dengan Jenderal Bimantoro. Pertemuan demi pertemuan tersebut dilakukan terkait selama proses penelitian, penulisan dan revisi-revisi buku berjudul: Pearl Harbor Hiroshima Nagasaki Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sejak proses penelitian buku tersebut tahun 2013 hingga 2022, Jenderal Bimantoro adalah salah satu narasumber penting buku tersebut sehingga dinilai penting untuk sering mengkonfirmasi banyak hal dengan beliau. Selain itu Jenderal Bimantoro juga adalah penggagas berdirinya monumen perjuangan M Jasin di Akademi Kepolisian Semarang. Saya tebilang sering bertemu dengan Jenderal Bimantoro, tercatat ada dua kali pertemuan pada tahun 2015, yakni pertemuan pertama di bulan April 2015 di Gedung Plasa Merien, lalu kedua pada 14 November 2015 di acara HUT Brimob di Lapangan Upacara Cikeas. Kemudian pertemuan ke tiga terjadi pada bulan April 2021, dimana saat itu Jenderal Bimantoro membuat testimoni mendukung dan mendorong percepatan proses persetujuan tanggal 21 Agustus sebagai Hari Juang Polri. Dilanjutkan dengan pertemuan ke empat pada tanggal 31 Agustus 2022. Dalam pertemuan tersebut, ada beberapa pesan penting yang diberikan oleh Jenderal Polisi Bimantoro :
1. Penekanannya soal tanggal 1 Juli, yang selalu diperingati setiap tahun oleh Polri, merupakan HARI BHAYANGKARA dan bukan awal dari keberadaan Polri di Indonesia. Tapi Polri sudah ada jauh sebelum 1 Juli 1946, Polri yang berjuang turut serta mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
2. Oleh karena itu agar generasi muda Polri tidak kehilangan Jejak Perjalanan Perjuangan Polri, Jenderal Bimantoro memebri saran agar ada Wisata Juang bagi para calon anggota Polri bahkan Polri aktif, sekalipun selama ini memang sudah ada kegiatan penyampaian terkait sejarah Polri.
3. Selain itu di Lembaga Pendidikan Polri, semestinya ada penyampaian mata palajaran tentang Sejarah Polri. Selain itu, dilakukan penguatan Pusat Sejarah Polri dimana hal tersebut juga menjadi bagian dari memelihara semangat agar Jejak Perjalanan Perjuangan Poliri terdokumentasi dengan baik.
4. Indonesia menjadi bagian dari Sejarah Dunia, Perang Pasific dengan tokohnya Mc Arthur datang ke Sentani Pupua & Pulau Morotai 15 September 1944 itu tidak lepas dari warna Sejarah Perjalanan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia.
5. Selalu ada hal luar biasa di Pertemuan dengan Jenderal Bimantoro. Menurutnya, pada tahun 1944 Bom Atom untuk Hiroshima dan Nagasaki itu sesungguhnya belum siap. Akan tetapi Jepang yang terlalu kuat ingin menguasai Asia Pasifik, membuat Amerika dan sekutunya merasa harus segera menghentikan langkah Jepang tersebut. Oleh karena itu, sekutu di bawah Pimpinan Jenderal Mc Arthur berperang untuk menghambat gerakan Jepang salah satunya menghadangnya di Pulau Morotai.
Terima Kasih Jenderal Polisi Bimantoro, sudah berkenan manerima saya dengan penuh semangat serta jabat tangan erat dalam pembicaraan hangat, Dan dengan rasa Hormat, beliau berkenan memberikan kata sambutan pada buku Pearl Harbor Hiroshima Nagasaki Kepolisian Negara Republik Jejak Perjalanan Perjuangan Polri, cetak ke dua tahun 2022.
Salam Hormat & Bangga saya
Jakarta Rabu 31 Agustus 2012