BLUE TABLE MANAGEMENT
BLUE TABLE MANAGEMENT
Selamat Pagi Indonesia
Salam Kebangsaan
Blue Table Management. Manajeman Meja Biru. Indonesia adalah meja biru besar dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Rote. Mengelola Meja Biru sama dengan Mengelola Keamanan Dalam Negeri yang harus dilakukan oleh seluruh komponen bangsa.
Pertama tama saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat Gubernur Lemhannas Bapak Andi Widjajanto beserta seluruh jajaran khususnya Deputy Pengkajian Strategi Lemhannas RI Prof. Dr. Ir Reni Maryeni M.P yang telah mengundang saya. Suatu kehormatan dapat turut serta berperan sebagai narasumber dalam agenda Fokus Group Diskusi dengan topik Kajian Jangka Panjang untuk membahas Konflik Sosial dalam Pemilu dan Pencegahannya untuk Menyukseskan Pemilu 2024.
Saya juga ingin menyapa kepada para narsumber yang saya hormati Salam Kebangsaan untuk Indonesia
1. Mayjen TNI Edmil Nurjamil, S.E., M.M. (Deputi II Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN).
2. Mayjen TNI Sapriadi, S.I.P., M.Si. (Asisten Teritorial Panglima TNI).
3. Prof. Dr. Syamsudin Haris, M.Si. (Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik
BRIN)
4. Dr. Radian Syam, S.H., M.H. (Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti).
5. Bapak Bambang Eka Cahya Widodo (Ketua Bawaslu 2011).
6. Bapak Philip J. Vermonte (Direktur Eksekutif CSIS).
7. Bapak Atal Sembiring Depari (Ketua PWI Pusat).
Pada tahun 2024 Indonesia Memilih. Memilih Presiden yang telah dijadwalkan dan diamanatkkan lima tahunan sesuai dengan konstitusi Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tahun 2024 akan dilaksanakan bersamaan atau pemilu serentak untuk memilih Presiden Republik Indonesia dan para Kepala Daerah Tingkat I dan II yang berakhir masa jabatannya pada tahun 2022 & 2023. Pemilu 2024 adalah perhelatan besar untuk yang pertama kalinya dalam sejarah Pemilu di Indonesia. Indonesia bekerja untuk memilih Presiden, para Gubernur, para Bupati, dan para Walikota secara serentak.
Oleh karena itu dapat dibayangkan bagaimana situasi Politik sebelum, pada saat dan diakhir tahapan Pemilu 2024. Selain itu bagaimana kesiapan para pimpinan pemangku kepentingan mulai dari pimpinan penyelenggara , pengawas pemilu, partai politik, tim sukses para calon sampai dengan pelaksana Keamanan dan unsur unsur lain yang terlibat dalam pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2024. Termasuk seluruh Rakyat Indonesia yang punya hak politik untuk memberikan hak suaranya turut serta menyukseskan Pemilu Serentak tahun 2024.
Sebelum mambahas lebih fokus dan detail perlu kiranya diawal melakukan analisa dan evaluasi potret situasi Gangguan Keamanan Dalam Negeri Pemilu 2019.
Adapun data empat jenis Kejahatan selama tahapan Pemilu 2019, terjadi 53.739 Kasus. Tertinggi Kejahatan Konvensional 47.401 Kasus, Kejahatan Trans Nasional 5.569 Kasus, Kajahatan Kerugian Kekayaan Negara 716 Kasus dan Kejahatan Berimplikasi Kontijensi 53 Kasus. Rincian Kejahatan per tahapan Pemilu 2019, Masa Kampanye 41.909 Kasus, Masa Tenang 396 Kasus, Masa Pungut Suara 54 Kasus, Masa Rekap Hasil 6.185 Kasus dan Masa Penetapan Hasil Suara 5.195 Kasus. ( Dokumen Mabes Polri pada Operasi Mantap Brata tahun 2019 )
Memperhatikan data Gangguan Keamanan Dalam Negeri tersebut selama Pemilu 2019. Bahwa konflik sosial masuk dalam kategori Kejahatan yang Berimplikasi Kontijensi dan selama Pemilu 2019 paling rendah jika dibandingkan dengan jenis Kejahatan lainnya. Maka untuk topik yang akan di bahas dalam FGD ini tentang Konflik Sosial dan Pencegahannya, hal ini hanya fokus pada satu jenis Kejahatan yaitu Kejahatan yang Berimplikasi Kontijensi karena konflik sosial masuk didalam kategori Kejahatan tersebut.
Selain itu strategi yang digunakan hanya fokus pada satu upaya yaitu Pencegahan atau Preventif. Selengkapnya ada upaya Preemtif sebelum upaya Preventif atau pencegahan sebagai kegiatan rutin sehari hari agar situasi Keamanan Dalam Negeri terjaga, terawat dan terkelola dengan baik.
Jika upaya Preemtif dan Preventif tidak efektif maka dimungkinkan akan terjadi tindak pidana. Untuk itu langkah selanjutnya adalah menyiapkan upaya Represif atau Penegakan Hukum efektif sesuai dengan peraturan, ketentuan dan undang undang yang berlalu, hal ini untuk memberikan kepastian hukum. Ada dua upaya yang harus menyertai tindakan Kepolisian Represif atau penegakan hukum yang kadang dilupakan yaitu upaya Kuratif dan Rehabilitasi.
Untuk itu dalam kajian Jangan Panjang ini agar hasilnya lebih komprehensif maka semua tahapan wajib disertakan dimulai dari mengelola Potensi Gangguan, Ambang Gangguan dan Gangguan Nyata dengan upaya Preemtif, Preventif, Represif atau Penegakan Hukum serta Kuratif dan Rehabilitasi. Tahapan dan upaya tersebut direncanakan dengan cerdas, matang dan baik agar pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan sesuai rencana dan Sukses.
Rekomendasi.
1. Bahwa topik kajian jangka panjang yang akan dibahas oleh Lemhannas RI akan menghasilkan dokumen sebagai masukan kepada Pemerintah, terkait pelaksanaan Pemilu 2024 agar berjalan Sukses. Oleh karena itu harus dibuat efektif dan memiliki nilai Strategis.
2. Bahwa perlu dilakukan pengumpulan dan pengolahan data yang terkait dengan laporan pelaksanaan Pemilu 2019 dan data data lainnya termasuk data Ganggu Keamanan Dalam Negeri. Hal ini sebagai pedoman bahan analisa dan evalusi, untuk Kepentingan pengkajian jangka panjang. Agar topik dan judul yang dipilih tepat guna dan tepat sasaran. Sehingga memiliki nilai Strategis untuk Kepentingan pelaksanaan Pemilu 2024.
3. Bahwa Blue Table Management adalah alat untuk Mengelola Keamanan Dalam Negeri. Meja Biru adalah Geografi atau Map Indonesia dengan segala potensi gatra yang didalamnya. Mengelola tahap pelaksanaan situasi Kamdagri melalui tahapan deteksi, aksi dini di mandala Pontensi Ganggun, kemudian Ambang Gangguan dan menyiapkan upaya Gangguan Nyata.
4. Bahwa selain itu dalam Mengelola tahap pelaksanaan tersebut dapat dimulai dari upaya Preemtif, Preventif, Represif atau Penegakan Hukum serta upaya Kuratif dan Rehabilitasi.
5. Bahwa topik yang dipilih harus lebih memiliki wawasan dan nilai holistik untuk kajian jangka panjang. Untuk itu dapat disarankan untuk judulnya adalah Mengelola Keamanan Dalam Negeri guna Menyukseskan Pemilu 2024.
Selamat Berjuang untuk Indonesia
Bandung, 23 Juni 2022
arif wachjunadi